Kehidupan akhirat adalah
kehidupan yang sesungguhnya yang akan dihadapi oleh manusia. Tentunya
hari sesudah kematian, sedangkan di dalam al-Qur’an kehidupan akhirat
menggunakan banyak redaksi. Misalnya Yaumil Qiyamah (QS.Al-Qiyamah:1); Yaumil Fasl (hari pemisah antara kebaikan dan kejahatan) dalam QS Al-Mursalat: 13); Yaumul Hisab (hari pertimbangan) dalam QS.Sad:26; Yaumul Fath (Hari keputusan) dalam QS As-Sajadah:29; Yaumul At-Thalaq (hari pertemuan) dalam QS.Al-Mu’minun:15; Yaumul al-Jama’i (hari berkumpul) dalam QS.Asy-Syura:7; Yaumul Al-Ba’as (hari kebangkitan) dalam QS.Ar-Rum:56.
1.Alam Barzah
Dengan kematian, seseorang memasuki tahap
pertama kehidupan akhirat. Hal ini dinyatakan dalam hadits Nabi yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibn Majah, dan Hakim melalui Usman sebagai
berikut;
“Sesungguhnya
alam kubur itu adalah tahapan pertama untuk akhirat. Jika seseorang
telah selamat dalam menempuh tahap pertama ini, maka dalam menempuh
tahapan-tahapan berikutnya ia akan lebih ringan. Jika ia tidak selamat
dalam menempuh tahap pertama , maka dalam menempu tahapan-tahapan
berikutnya ia akan lebih berat” (HR.Tirmidzi, Ibn Majah, dan Hakim)
Tahapan pertama setelah kematian disebut alam Barzah atau Alam Kubur. Firman Allah SWT:
“…..Hingga
apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: “Ya
Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu
adalah Perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka ada
dinding sampal hari mereka dibangkitkan” (QS. al-Mu’minun:99-100)
Barzah secara leksikal berarti pemisah; dinding; dan pembatas. Dalam firman Allah SWT
( لَعَللّى اَ عْمَلُ صَا
لِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلاَّ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُثوْ قَا ئِلُهَا وَمِنْ
وَرَا ئِهِمْ بَرْزَخٌ اِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ (لمئو منون
“Agar aku
berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan sekali-sekali
tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan
dihadapkan merekaada barzah (dinding) sampai hari mereka dibangkitkan” QS.Almu’minun: 100)
Di dalam alam Barzah ada yang mendapatkan kenikmatan dan ada yang mendapatkan azab atas amal dan perbuatan
ketika semasa hidupnya baik dengan menjalankan perintah Allah SWT dan
menjauhi larangan-Nya atau sebaliknya mendapatkan murka Allah.
Sebagaimana dalam Firman Allah SWT menjelaskan bahwa :
“Dan
janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan
Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu
hidup[100], tetapi kamu tidak menyadarinya”. (QS. Al-Baqarah:154)
“Dan
Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam Keadaan buta”. (QS.Thaha:124)
Dari ayat diatas menjelaskan bahwa ada penghidupan setelah meninggal. Berkaitan hal tersebut Abu Said Al-Khudri dan Abdullah Ibn Mas’ud; Nabi bertanya kepada para Sahabat, “Tahukah kamu sekalian, apa sebab asbab an-nuzul ayat ini? Mereka Menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih baik mengetahui.” Nabi Bersabda, “(Penghidupan yang sempit) yaitu siksa orang kafir di dalam Kubur”
Selanjutnya ayat di atas juga
menginformasikan bahwa orang yang mati syahid (gugur di jalan Allah)
dilukiskan sebgai orang yang hidup, bahkan mendapatkan rizeki. Hal ini
berarti di alam barzah pun terdpat kenikmatan yang diberikan kepada
Manusia
2. Hari Kiamat
Kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan
sangkakala yang pertama. Dengan peniupan tersebut, alam raya dan dunia
seisinya menjadi hancur, matahari digulung, bulan terbelah,
bintang-bintang pudar cahayanya, gunung-gunung dihancurkan menjadi debu
yang berterbangan bagaikan kapas. Dalam al-Qur’an peristiwa itu disebut
kiamat. Dalam firman Allah menjelaskan bahwa :
“Maka
apabila sangkakala ditiup sekali tiup. Dan diangkatlah bumi dan
gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari
itu terjadilah hari kiamat. Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu
langit menjadi lemah”. (QS.Al-Haqqah: 13-16)
“Sesungguhnya
hari keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, Yaitu hari (yang
pada waktu itu) ditiup sangsakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,
dan dibukalah langit, Maka terdapatlah beberapa pintu,dan dijalankanlah
gunung-gunung Maka menjadi fatamorganalah ia.” (QS.An-Naba’:17-20)
Ayat di atas memberitahukan kita bahwa
datangnya hari kiamat adalah ketetapan Allah. Allah memberikan sinyal
bahwa kiamat ditandai dengan peniuman sangkakala. Lalu bagaimana proses peniupan sangkakala? Jawabanya ada di dalam al-Qur’an, yaitu:
“Dan
ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu
sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya
masing-masing)” (QS.Az-Zumar:68)
Ayat di atas menjelaskan bahwa peniupan
sangkakala itu tidak hanya sekali saja. Pada peniupan yang pertama
seluruh makhluk akan hancur dan binasa, namun ada yang dikehendaki Allah
untuk tidak hancur, yakni Malaikat Israfil yang bertugas meniup
sangkakala. Pada kehidupan yang kedua manusia seisi bumi dan langit
bangun dan hidup kembali.
Peristiwa kiamat dikemukakan dalam
al-Qur’an dengan kedasyatan yang hebat. Kedasyatan itu tidak hanya
berbentukk materi-fisik, seperti kehancuran bumi, langit, gunung dan
lainnya. Goncangan-goncangan tersebut akan kehancuran pada hari kiamat
dijelaskan dalam firman-Nya:
“Hai
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari
kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). Ingatlah
pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita
yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan
segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk,
Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat
kerasnya”. (QS.Al-Hajj: 1-2)
Waktu datangnya kiamat tetaplah misteri, namun tanda-tandanya dapat dilihat dalam al-Qur’an, antara lain:
“ Maka
tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu)
kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena Sesungguhnya telah
datang tanda-tandanya. Maka Apakah faedahnya bagi mereka kesadaran
mereka itu apabila kiamat sudah datang?” (QS.Muhammad: 18)
- Tanda yang pertama adalah munculnya binatang ajaib yang biasa disebut dabbah al-ard, seperti dalam firman Allah menjelaskan: “Dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami” (QS.An-Naml:82). Yang dimaksud dengan Perkataan di sini ialah ketentuan datangnya masa kehancuran alam. salah satu dari tanda-tanda kehancuran alam ialah keluarnya sejenis binatang melata yang disebut dalam ayat ini. Kemudian secara Harfiah ayat diatas, munculnya dabbah al-ard. Binatang ini memiliki keistimewaan dengan dapat berbicara kepada orang kafir, hanya tidak dapat diketahui bagaimana bentuk dan wujud binatang tersebut tidak dijelaskan dalam al-Qur’an.
- Munculnya Ya’juj dan Ma’Juj, dalam firman Allah: “Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj[892] itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, Maka dapatkah Kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara Kami dan mereka?” (QS.Al-Kahfi :94). Ya’juj dan Ma’juj ialah dua bangsa yang membuat kerusakan di muka bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol.
- Adanya kabut atau asap yang menutupi semua manusia, sebagaimana Allah menjelaskan: “Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (mereka berdoa): “Ya Tuhan Kami, lenyapkanlah dari Kami azab itu. Sesungguhnya Kami akan beriman”. (QS. Ad-Dukhan :10-12). Sebagain ulama meyakini bahwa “hari” yang dimaksud adalah hari kiamat, namun sebagian ulama yang lain tidak sependapat dengan hal tersebut.
Sedangkan tanda-tanda kiamat yang berasal dari informasi hadits, antara lain:
- Terbitnya matahari dari arah barat (HR.Bukhari, Muslim, dan Abu Daud melalui Hurairah)
- Datangnya Imam Mahdi. Kedatangan Imam mahdi diungkapkan melalui berbagai hadits nabi, seperti riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, Namun sebagaian ulama menilai hadits tersebut lemah (daif)
- Datangnya Dajjal (HR.Bukhari, Muslim, Nasa’I, Ibnu Majah melalui ‘Aisyah)
- Turunya Nabi Isa ke Dunia (HR.Bukhari, Muslim melalui Abu Hurairah)
- Rusaknya Ka’bah (HR.Muslim melalui Abu Hurairah)
- Lenyapnya al-Qur’an dari hati manusia (HR.Ibn Majah melalui Huzaifah)
- Kafirnya semua manusia yang hidup dimuka bumi (HR.Muslim melalui Anas)
3. Hari Kebangkitan (Yaumul Ba’as)
Hari kebangkitan ditandai dengan peniupan sangkakala yang kedua. Sebagaimana firman Allah menjelasakan:
“Dan
ditiuplah sangkalala[1270], Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera
dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: “Aduhai
celakalah kami! siapakah yang membangkitkan Kami dari tempat-tidur Kami
(kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah
Rasul- rasul(Nya). (QS. Yasin: 51-52)
Lihat Juga QS. Al-Mu’minun : 16, QS.Al-Ma’arij: 42-44, QS. Qaf: 41-44, Al-Qomar: 6-8
4. Hari Berkumpul (Yaumul Hasyr)
Setelah dibangkitkan, seluruh manusia dikumpulkan di padang Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah SWT:
Pada hari
ketika langit menjadi seperti luluhan perak, dan gunung-gunung menjadi
seperti bulu (yang berterbangan), dan tidak ada seorang teman akrabpun
menanyakan temannya, sedang mereka saling memandang. orang kafir ingin
kalau Sekiranya Dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan
anak-anaknya, dan isterinya dan saudaranya, dan kaum familinya yang
melindunginya (di dunia). dan orang-orang di atas bumi seluruhnya
kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. (QS.Al-Ma’arij :8-14)
Lihat juga QS. Maryam : 85, QS. An-Naml : 83-85
5. Hari Pengadilan Ilahi (yaumul Hisab)
Setelah berkumpul di Mahsyar diadakan
suatu pengadilan agung yang dilakukan oleh Tuhan yang menghitung amal
perbuatan yang dilakukan manusia.
a. Proses Penghitungan, firman Allah SWT:
“Tidak ada
seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang
Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan
jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. dan
tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan
sendiri-sendiri. (QS.Maryam :93-95)
b. Proses Pengadilan, firman Allah SWT
“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. (QS. Al-Hijr : 92-93)
“Dan
diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah
ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata:
“Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil
dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka
dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak
Menganiaya seorang juapun”. (QS.Al-Kahfi: 49)
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”. (QS. Al-Isra’ : 14)
c. Proses Penghisaban atau ditampilakanya saksi.
“Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang Malaikat penyaksi” (QS. Qaf: 21)
“Pada hari
ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka
dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka
usahakan” (QS. Yasin: 65)
Dalam ayat lain disebutkan bahwa yang menjadi saksi tidak hanya kaki dan tangan manusia, melainkan juga lidah (QS. An-Nur: 24).
Dalam Pengadilan ilahi pada Yaumul Hisab tidak ada satu amalan
perbuatan yang tertinggal untuk dipertanggungjawabkan. Sebagai tolak
ukur keadilan pada pengadilan ilahi, Tuhan membuat alat pengukur amal
perbuatan manusia yang disebut al-Mizan (Timbangan). Sebagaimana Allah berfirman : “Kami
akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya
seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah
Kami sebagai Pembuat perhitungan” (QS. Al-Anbiya : 47).
6. Surga dan Neraka
Surga dan Neraka merupakan kelanjutan alami dari perbuatan baik dan jahat manusia. Sebagaimana dalam firman Allah menjelaskan : “Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga
Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak
ingin berpindah dari padanya”. (QS. Al-Kahfi : 107-108)
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS.Al-Baqarah : 39)
(Bukan
demikian), yang benar: Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi
oleh dosanya, mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 81)
Referensi: Ahmad Taufik. 2003. Negeri Akhirat (Konsep Eskatologi Nurudin Ar-Raniri). Solo: PT.Tiga Serangkai